Zulham Yusuf

Semenjak berkeinginan menyelesaikan tugas akhir di kampus, aku sering menghabiskan waktu di kantin. Bang Min, pelayan kantin sudah hafal betul dengan wajahku, bahkan aku tak perlu payah-payah memesan minuman, sebab Bang Min bakal menyuguhkan secangkir kopi pahit ketika tubuhku rebah di kursi plastik silver. “Biar selaras dengan hidup saya yang sedang pahit” Alasanku ketika Bang Min, yang kebetulan sekampung denganku, menanyakan perihal aku suka kopi pahit.

instagram.com/zulhamyusuf Kami duduk melingkar di salah satu ruang kampus Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Disana ada sekitar 20-an mahasiswa, rata-rata dari Jurusan Komunikasi dan Jurnalistik beda angkatan. Meski harus pasang muka tebal saya harus menulis kalimat ini: Angkatan paling tua disana tak lain dan tak bukan adalah saya sendiri. Duh.

Mentari pagi begitu hangat saat saya bersama rombongan semobil tiba di Gampong Awe, Simpang Mulieng, Aceh Utara, pada Selasa, 8 Oktober 2013. Kami bertolak dari Banda Aceh memenuhi undangan pesta perkawinan senior di kampus, Junaidi Mulieng dan Mellyan Nyakman nama pasangan berbahagia itu.

Foto By http://fims.kofic.or.kr/ Awalnya romantis, lalu berjalan dengan dramatis, akhirnya sedih. Inilah kata yang tepat usai menonton film Korea Selatan berjudul Always, film ini punya rating 7.2 di IMDB. Angka bagus untuk sebuah film bergenre drama romantis. Tapi saya pribadi Always termasuk paling fantastis, sebab film keluaran 2011 ini berhasil mengaduk emosi saya.

Ilustrasi innovationmanagement.se Wah, blog sederhana ini, benar-benar kering postingan beberapa minggu ini, alih-alih ingin menaikkan trafik alexa, eh malah terjun bebas ke bawah. Bukan nya tak punya ide, hanya saja saya sedang dilanda badai malas ngeblog. Ya kadang-kadang semangat ngeblog itu, padam seperti api.