Cerbung: Kopi Pahit
Semenjak berkeinginan menyelesaikan tugas akhir di kampus, aku sering menghabiskan waktu di kantin. Bang Min, pelayan kantin sudah hafal betul dengan wajahku, bahkan aku tak perlu payah-payah memesan minuman, sebab Bang Min bakal menyuguhkan secangkir kopi pahit ketika tubuhku rebah di kursi plastik silver. “Biar selaras dengan hidup saya yang sedang pahit” Alasanku ketika Bang Min, yang kebetulan sekampung denganku, menanyakan perihal aku suka kopi pahit.