Selamat Go Blog Fakultas Dakwah
SABTU 11 Juni 2011, Saya menjadi pemateri pelatihan blog untuk Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, acaranya berlangsung di SMA Adhidarma, Kampung Mulia, Banda Aceh, Selain saya, pemateri lainnya ada Makmur Dimila dan Hafeez Jiddan, kedua sohib saya ini merupakan blogger dan penulis muda yang tulisan mereka sering dimuat di koran lokal di Aceh.
Dalam pelatihan tersebut saya berbicara mengenai manfaat dan pentingnya menulis di blog, serta cara menciptakan sebuah blog gratis di wordpress.com dan blogspot.com. Rata-rata mahasiswa yang mengikuti pelatihan masih baru mengenal blog, namun ada juga yang sudah 'lelah' dengan blog, mereka mengikuti untuk sekedar menambah semangat baru dalam dunia media online itu.
Mengadakan pelatihan tersebut, kami terbilang nekat, jujur saja kami bergerak tanpa modal pendukung, artinya tanpa sponsor atau layangan proposal ke instansi tertentu, sebab kami tak mau bergantung pada orang lain, lagipula komunitas yang mengadakan pelatihan tersebut yaitu Sadar IT tidak punya posisi kuat, tidak ada surat legalisasi. Sadar IT cuma beranggotakan dua orang, saya sendiri sebagai koordinator dan Nurkhalis, sebagai pemimpin komunitas.
Pelatihan yang berlangsung sekitar 3 jam itu, hanya memakan dana lebih kurang Rp.100.000, modal berasal dari biaya pendaftaran sebesar Rp.3.000 dari peserta yang mendaftar sekitar 25 mahasiswa yang terdiri dari berbagai jurusan di fakultas tersebut, peserta dominan dari mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Jurnalistik. Padahal kami sangat berharap jurusan-jurusan lain bisa lebih berpartipasi dalam pelatihan tersebut. Dana-dana untuk mencukupi kebutuhan lainnya berasal dari kantong Komunitas Sadar IT sendiri.
Karena modal sangat kurang kami cuma memfasilitasi pelatihan tersebut seadanya, untuk terkoneksi ke internet, kami para pemateri hanya mengandalkan modem, para peserta yang membawa laptop serta modem terbilang beruntung, bisa memparaktikkan langsung, peserta yang tidak punya modem, tapi punya laptop terbilang beruntung juga, sebab ada jaringan wifi entah darimana angin membawanya hingga bisa disambungkan ke laptop para peserta tanpa password. Sayangnya sinyalnya kurang kuat, berakibat beberapa laptop tidak bisa menikmati wifi gratis tersebut.
Namun ada juga peserta yang tidak membawa peralatan apa-apa, tidak ada laptop ataupun modem, tapi mereka sangat antusias mengikuti dan menyimak hingga acara selesai, mereka menikmatinya seolah sudah mempraktikkannya walau tidak ada peralatan sekalipun. Seperti yang saya katakan pada mereka membuat blog sangat mudah hanya beberapa langkah, namun yang sulitnya menjaga keeksitensinya blog, memuat konten yang menarik dan update.
Selain itu kami juga beruntung dengan hal-hal teknis lainnya, misalnya ruangan tempat pelatihan berlangsung tidak perlu disewa sebab SMA Adidharma tersebut merupakan kampus sementara bagi Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, kampus induk yang berpusat di Darussalam tidak bisa digunakan sebab sedang dibangun gedung baru. Hal lainnya seperti proyektor/infocus kami juga tidak perlu menyewa sebab ada dosen yang berbaik hati yang mau meminjamkannya.
Saya sebagai pemateri juga tak mendapat saweran apa-apa seperti yang saya katakan tadi, malah saya yang harus mengeluarkan sedikit kocek, itu bukan persoalan dan tak perlu dipikirkan, saya senang berbagi, toh ilmu itu rugi kalau dibagi, terlebih juga tidak bisa dibawa serta ke dalam kubur. Hehe.
Dengan adanya pelatihan tersebut saya berharap penerus-penerus aceh bisa menunjukkan bahwa mereka mempunyai karya yang bisa ditunjukkan kedunia nyata melalui dunia maya yang tanpa sekat dan batas. Selamat Go Blog Fakultas Dakwah. Hehehe.
Dalam pelatihan tersebut saya berbicara mengenai manfaat dan pentingnya menulis di blog, serta cara menciptakan sebuah blog gratis di wordpress.com dan blogspot.com. Rata-rata mahasiswa yang mengikuti pelatihan masih baru mengenal blog, namun ada juga yang sudah 'lelah' dengan blog, mereka mengikuti untuk sekedar menambah semangat baru dalam dunia media online itu.
Mengadakan pelatihan tersebut, kami terbilang nekat, jujur saja kami bergerak tanpa modal pendukung, artinya tanpa sponsor atau layangan proposal ke instansi tertentu, sebab kami tak mau bergantung pada orang lain, lagipula komunitas yang mengadakan pelatihan tersebut yaitu Sadar IT tidak punya posisi kuat, tidak ada surat legalisasi. Sadar IT cuma beranggotakan dua orang, saya sendiri sebagai koordinator dan Nurkhalis, sebagai pemimpin komunitas.
Pelatihan yang berlangsung sekitar 3 jam itu, hanya memakan dana lebih kurang Rp.100.000, modal berasal dari biaya pendaftaran sebesar Rp.3.000 dari peserta yang mendaftar sekitar 25 mahasiswa yang terdiri dari berbagai jurusan di fakultas tersebut, peserta dominan dari mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Jurnalistik. Padahal kami sangat berharap jurusan-jurusan lain bisa lebih berpartipasi dalam pelatihan tersebut. Dana-dana untuk mencukupi kebutuhan lainnya berasal dari kantong Komunitas Sadar IT sendiri.
Karena modal sangat kurang kami cuma memfasilitasi pelatihan tersebut seadanya, untuk terkoneksi ke internet, kami para pemateri hanya mengandalkan modem, para peserta yang membawa laptop serta modem terbilang beruntung, bisa memparaktikkan langsung, peserta yang tidak punya modem, tapi punya laptop terbilang beruntung juga, sebab ada jaringan wifi entah darimana angin membawanya hingga bisa disambungkan ke laptop para peserta tanpa password. Sayangnya sinyalnya kurang kuat, berakibat beberapa laptop tidak bisa menikmati wifi gratis tersebut.
Namun ada juga peserta yang tidak membawa peralatan apa-apa, tidak ada laptop ataupun modem, tapi mereka sangat antusias mengikuti dan menyimak hingga acara selesai, mereka menikmatinya seolah sudah mempraktikkannya walau tidak ada peralatan sekalipun. Seperti yang saya katakan pada mereka membuat blog sangat mudah hanya beberapa langkah, namun yang sulitnya menjaga keeksitensinya blog, memuat konten yang menarik dan update.
Selain itu kami juga beruntung dengan hal-hal teknis lainnya, misalnya ruangan tempat pelatihan berlangsung tidak perlu disewa sebab SMA Adidharma tersebut merupakan kampus sementara bagi Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, kampus induk yang berpusat di Darussalam tidak bisa digunakan sebab sedang dibangun gedung baru. Hal lainnya seperti proyektor/infocus kami juga tidak perlu menyewa sebab ada dosen yang berbaik hati yang mau meminjamkannya.
Saya sebagai pemateri juga tak mendapat saweran apa-apa seperti yang saya katakan tadi, malah saya yang harus mengeluarkan sedikit kocek, itu bukan persoalan dan tak perlu dipikirkan, saya senang berbagi, toh ilmu itu rugi kalau dibagi, terlebih juga tidak bisa dibawa serta ke dalam kubur. Hehe.
Dengan adanya pelatihan tersebut saya berharap penerus-penerus aceh bisa menunjukkan bahwa mereka mempunyai karya yang bisa ditunjukkan kedunia nyata melalui dunia maya yang tanpa sekat dan batas. Selamat Go Blog Fakultas Dakwah. Hehehe.