Sebuah Impian, Berawal dari Lapangan Tugu Darussalam
Perkembangan teknologi informasi dan multimedia memang tak dapat dibendung dan akan terus muncul hal-hal terbaru di masa yang akan datang, jika tidak bisa memanfaatkan perkembangan tersebut maka akan terus tertinggal oleh kemajuan dan kalah dalam persaingan global.
Oleh karena itu saya dan beberapa kawan mahasiswa IAIN Ar-Raniry dari Fakultas Dakwah berinisiatif merintis sebuah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di bidang IT dan Multimedia, saya optimis ingin merintis UKM tersebut karena melihat potensi mahasiswa IAIN Ar-Raniry sendiri.
Nama-nama seperti Muhammad Hamzah Hasballah, Makmur Dimila, RA Karamullah, Muksalmina Blc, Hafeez Jiddan adalah mahasiswa berpotensi di bidang Media, Fotografi dan Videografi. Mereka saya anggap seperti mutiara dalam lautan, yang kalau dimanfaatkan akan menguntungkan orang banyak. Terutama mahasiswa IAIN Ar-Raniry sendiri.
Bukti optimisme kami membangun UKM tersebut telah di dukung oleh Pembantu Rektor III IAIN Ar-Raniry pada Senin 17 Oktober 2011, keluar dari ruang kantor orang nomor tiga di IAIN tersebut, Hamzah dan RA Karamullah, dibolehkan kembali ke meja itu harus dengan membawa draft proposal pengajuan.
Ini menjadi PR pertama bagi kami untuk memikirkan perubahan nyata yang harus kami lakukan untuk mewujudkan akademisi yang berpotensi di bidang teknologi dan informasi. Setelah bertemu ‘empat mata’ dengan Purek III tersebut Saya, Hamzah dan RA, duduk semeja di warung lesehan di Lapangan Tugu Darussalam.
Beberapa rancangan yang sudah kami pikirkan jauh-jauh hari, kembali kamis bahas bersama di meja yang diatasnya berada beberapa botol minuman, dengan secarik kertas kami mencatat hal-hal yang perlu di tulis dalam draft proposal yang akan kami ajukan nantinya.
Hal penting yang ingin kami ajukan diantaranya, lewat adanya UKM yang belum ada nama itu, diharapkan mahasiswa bisa mengenal bagaimana memproduksi media cetak, memproduksi film, mengelola website, belajar menulis, belajar fotografi, dan mendesain perwajahan buku, majalah, Koran dan lainnya. Adanya UKM itu setidaknya bisa bermanfaat untuk kegiatan perkuliahan IAIN sendiri jika memang membutuhkan hal-hal yang dijelaskan tersebut.
Saya sendiri seiring mengikuti mata kuliah di kampus juga harus bertanggung jawab dengan pekerjaan saya sebagai karyawan perwajahan Koran Harian Aceh. Kawan saya Hamzah Hasballah bukan orang baru di Media ia pernah meniti karir di Modus Aceh, Acehjurnal.com, Atjehpost.com dan terakhir Acehkita.com.
Lain lagi dengan Makmur Dimila, mahasiswa semester lima ini sudah ‘bosan’ dengan tulisannya yang dimuat di media cetak di aceh seperti Serambi Indonesia dan Harian Aceh, oleh karena tulisannya yang berkualitas itu kini ia sedang meniti karir di bidang editing berita di sebuah media cetak di Aceh.
Ra Karamullah, Mahasiswa pindahan ini memenangkan sayembara desain nasional, lewat komunitas perfilmannya LAMP ON, Ra sudah meraup segudang prestasi di bidang perfilman, ia menjuarai pilem pendek tingkat nasional dan beberapa lomba perfilman lainnya. Masih banyak mahasiswa lainnya yang ounya segudang prestasi yang bisa diajak untuk bergabung bersama kami.
Tak salah kalau saya mengatakan mereka bak mutiara di lautan dengan segudang prestasinya yang luar biasa, orang seperti merekalah yang perlu kita rangkul untuk mewujudkan sebuah perubahan yang lebih baik, tak perlu umur tua untuk berkarya, mereka sudah membuktikannya, yang muda yang berkarya.
Saya sempat optimis dengan apa yang telah kami pikirkan itu, sebab saya berpikir cita-cita kecil kami itu ibarat bermimpi di siang bolong, tapi saat melihat semua mahasiswa semua di perguruan tinggi itu maka saya menjadi optimis mereka juga mutiara-mutiara lain yang siap di asah agar lebih bersinar dan punya jual yang tinggi yang berbalut potensi dan inovasi.
Terlepas dari semua itu kami juga membutuhkan dukungan dan semangat dari teman-teman dan jaringan yang telah kami bangun, terutama bagi kampus IAIN Ar-Raniry sendiri, semoga bisa mengatakan kalau mimpi kami itu bukan sekedar impian di siang bolong, tapi hal tersebut bisa diwujudkan bersama-sama. Amin.
Oleh karena itu saya dan beberapa kawan mahasiswa IAIN Ar-Raniry dari Fakultas Dakwah berinisiatif merintis sebuah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di bidang IT dan Multimedia, saya optimis ingin merintis UKM tersebut karena melihat potensi mahasiswa IAIN Ar-Raniry sendiri.
Nama-nama seperti Muhammad Hamzah Hasballah, Makmur Dimila, RA Karamullah, Muksalmina Blc, Hafeez Jiddan adalah mahasiswa berpotensi di bidang Media, Fotografi dan Videografi. Mereka saya anggap seperti mutiara dalam lautan, yang kalau dimanfaatkan akan menguntungkan orang banyak. Terutama mahasiswa IAIN Ar-Raniry sendiri.
Bukti optimisme kami membangun UKM tersebut telah di dukung oleh Pembantu Rektor III IAIN Ar-Raniry pada Senin 17 Oktober 2011, keluar dari ruang kantor orang nomor tiga di IAIN tersebut, Hamzah dan RA Karamullah, dibolehkan kembali ke meja itu harus dengan membawa draft proposal pengajuan.
Ini menjadi PR pertama bagi kami untuk memikirkan perubahan nyata yang harus kami lakukan untuk mewujudkan akademisi yang berpotensi di bidang teknologi dan informasi. Setelah bertemu ‘empat mata’ dengan Purek III tersebut Saya, Hamzah dan RA, duduk semeja di warung lesehan di Lapangan Tugu Darussalam.
Beberapa rancangan yang sudah kami pikirkan jauh-jauh hari, kembali kamis bahas bersama di meja yang diatasnya berada beberapa botol minuman, dengan secarik kertas kami mencatat hal-hal yang perlu di tulis dalam draft proposal yang akan kami ajukan nantinya.
Hal penting yang ingin kami ajukan diantaranya, lewat adanya UKM yang belum ada nama itu, diharapkan mahasiswa bisa mengenal bagaimana memproduksi media cetak, memproduksi film, mengelola website, belajar menulis, belajar fotografi, dan mendesain perwajahan buku, majalah, Koran dan lainnya. Adanya UKM itu setidaknya bisa bermanfaat untuk kegiatan perkuliahan IAIN sendiri jika memang membutuhkan hal-hal yang dijelaskan tersebut.
Saya sendiri seiring mengikuti mata kuliah di kampus juga harus bertanggung jawab dengan pekerjaan saya sebagai karyawan perwajahan Koran Harian Aceh. Kawan saya Hamzah Hasballah bukan orang baru di Media ia pernah meniti karir di Modus Aceh, Acehjurnal.com, Atjehpost.com dan terakhir Acehkita.com.
Lain lagi dengan Makmur Dimila, mahasiswa semester lima ini sudah ‘bosan’ dengan tulisannya yang dimuat di media cetak di aceh seperti Serambi Indonesia dan Harian Aceh, oleh karena tulisannya yang berkualitas itu kini ia sedang meniti karir di bidang editing berita di sebuah media cetak di Aceh.
Ra Karamullah, Mahasiswa pindahan ini memenangkan sayembara desain nasional, lewat komunitas perfilmannya LAMP ON, Ra sudah meraup segudang prestasi di bidang perfilman, ia menjuarai pilem pendek tingkat nasional dan beberapa lomba perfilman lainnya. Masih banyak mahasiswa lainnya yang ounya segudang prestasi yang bisa diajak untuk bergabung bersama kami.
Tak salah kalau saya mengatakan mereka bak mutiara di lautan dengan segudang prestasinya yang luar biasa, orang seperti merekalah yang perlu kita rangkul untuk mewujudkan sebuah perubahan yang lebih baik, tak perlu umur tua untuk berkarya, mereka sudah membuktikannya, yang muda yang berkarya.
Saya sempat optimis dengan apa yang telah kami pikirkan itu, sebab saya berpikir cita-cita kecil kami itu ibarat bermimpi di siang bolong, tapi saat melihat semua mahasiswa semua di perguruan tinggi itu maka saya menjadi optimis mereka juga mutiara-mutiara lain yang siap di asah agar lebih bersinar dan punya jual yang tinggi yang berbalut potensi dan inovasi.
Terlepas dari semua itu kami juga membutuhkan dukungan dan semangat dari teman-teman dan jaringan yang telah kami bangun, terutama bagi kampus IAIN Ar-Raniry sendiri, semoga bisa mengatakan kalau mimpi kami itu bukan sekedar impian di siang bolong, tapi hal tersebut bisa diwujudkan bersama-sama. Amin.