Tiga Nomor Sekaligus
PERKARA nyontreng usai sudah, hampir seluruh warga Negara Indonesia di pastikan sudah memilih, pun begitu masih banyak juga yang masih golput.
Di aceh sendiri banyak warga yang mencontreng kepala Pak SBY dan Mas Bud begitu sebutan Apa Leman. Hingga di kabarkan pasangan nomor urut 2 itu menang telak di Aceh.
“Padahal saya mendukung Pak Jusuf Kalla” keluh Apa leman ketika mengetahui pasangan JK-WIN kalah.
“Tak usah kau pikirkan lah, serahkan saja semuanya pada waktu” Sahut Apa Lah yang notabene pengikut golput sejati.
“Daripada dirimu itu yang tak pilih siapapun, kau bukan warga negara yang baik, kau sia-siakan suaramu” Kesal Apa Leman.
“Lah, siapa yang sia-siakan, saya juga ikut milih kok” Apa Lah sudah tak mau kalah.
Lalu Apa Lah menceritakan perihal dirinya saat mencontreng. Waktu itu ketika berhadapan dengan kertas suara, Apa Lah tidak mencontreng salah satu nomor calon presiden. Malah mencontreng tiga nomor sekaligus.
“Itu tidak sah namanya!” Kata Apa Leman mendengar perihal itu.
“Sah dan tidak itu bukan urusan saya, yang penting saya sudah nyontreng, karena saya orang adil, saya pilih semuanya.”
“Kenapa begitu”
“Because, kalau yang terpilih tidak bisa memenuhi kewajibannya, itu bukan salah saya karena memilih dia, saya memilih ketiganya hanya rasa keadilan saya sebagai warga Negara yang baik, he he he.” Jawab Apa lah enteng
Apa leman hanya menggaruk-garuk kepala yang tak gatal mendengar penjelasan yang hampir tak masuk akal itu.[]
Di aceh sendiri banyak warga yang mencontreng kepala Pak SBY dan Mas Bud begitu sebutan Apa Leman. Hingga di kabarkan pasangan nomor urut 2 itu menang telak di Aceh.
“Padahal saya mendukung Pak Jusuf Kalla” keluh Apa leman ketika mengetahui pasangan JK-WIN kalah.
“Tak usah kau pikirkan lah, serahkan saja semuanya pada waktu” Sahut Apa Lah yang notabene pengikut golput sejati.
“Daripada dirimu itu yang tak pilih siapapun, kau bukan warga negara yang baik, kau sia-siakan suaramu” Kesal Apa Leman.
“Lah, siapa yang sia-siakan, saya juga ikut milih kok” Apa Lah sudah tak mau kalah.
Lalu Apa Lah menceritakan perihal dirinya saat mencontreng. Waktu itu ketika berhadapan dengan kertas suara, Apa Lah tidak mencontreng salah satu nomor calon presiden. Malah mencontreng tiga nomor sekaligus.
“Itu tidak sah namanya!” Kata Apa Leman mendengar perihal itu.
“Sah dan tidak itu bukan urusan saya, yang penting saya sudah nyontreng, karena saya orang adil, saya pilih semuanya.”
“Kenapa begitu”
“Because, kalau yang terpilih tidak bisa memenuhi kewajibannya, itu bukan salah saya karena memilih dia, saya memilih ketiganya hanya rasa keadilan saya sebagai warga Negara yang baik, he he he.” Jawab Apa lah enteng
Apa leman hanya menggaruk-garuk kepala yang tak gatal mendengar penjelasan yang hampir tak masuk akal itu.[]