Dunia Dalam Genggaman
TERLAMBAT ketika saya mengetahui bahwa dunia telah berada dalam genggaman, padahal dunia di tangan telah lama saya rasakan, ketika awal-awal ngeblog dulu, saya sering membuka laman blog saya melalui ponsel Nokia 3100, handphone genggam tercanggih pertama saya yang berlayar warna. Walau berlayar kecil, namun saya bisa merasakan bagaimana nikmatnya ngeblog itu.
Waktu itu, saya masih berseragam SMA pertengahan tahun 2007, saya sudah memiliki blog, di kota saya sendiri warnet masih menjadi barang baru, sayapun keseringan membuka blog lewat handphone genggam, pernah juga saya pamerkan halaman blog saya kepada kawan sebangku SMA. Mereka hanya mengangguk terkagum-kagum saja. Setelahnya Tak ada respon apa-apa.
Sekarang teknologi berbasis komunikasi, handphone, bukan lagi barang baru, sudah menjadi barang permintaan utama anak balita setelah boneka, tak hanya di kota-kota besar, di kampungpun jadi, istilah handphone bukan barang baru bagi anak yang masih bisa dibilang bau kencur itu.
Dan kemarin tanggal 19 desember, ketika selesai mengikuti ujian final di kampus, saya melihat kawan mengotak-atik handphone genggamnya, setelah saya dekati langsung saja dia berkata “dunia dalam genggaman” sembari mengeluarkan senyum manisnya.
Ternyata ia sedang mencari jawaban soal final lewat handphone genggamnya, hanya beberapa kata ia ketikkan di laman google.com, muncul sederet pengertian yang ia inginkan. Saya berdecak kagum bahwa ia tak menyiakan istilah The World in Your Hand.
Di sisi lain saya juga menyayangkan kalau istilah itu salah dipergunakan, Misal ia melakukan hal yang merugikan diri sendiri, melihat dunia wanita tanpa baju yang begitu banyak bertebaran di internet, atau terlalu melihat dunia nantinya ia akan lupa akan tugas akhirat. Atau hal-hal lain yang membuat ia ke arah yang tidak baik. Bukan tidak mungkin internet tak hanya bersifat positif, sifat negatif juga tak sedikit.
Namun, kalau digunakan pada kadar dan porsi yang tepat, internet jelas sangat menguntungkan pemakainya, bagi sebagian, internet sudah menjadi pustaka pribadi, sudah menjadi ladang ilmu, internet menyediakan beragam artikel yang sangat bermanfaat, yang bisa menambah ilmu pengetahuan.
Apalagi internet membuat kita tidak ketinggalan informasi, karena internet menyediakan berbagai situs berita, dari yang dalam maupun luar negeri, bagi yang sadar akan itu, sungguh internet menjadi bagian penting dalam hidupnya, “internet itu mencerdaskan” mungkin itu pendapat yang pantas bagi mereka yang benar memanfaatkan istilah “Dunia dalam genggaman”.*
Waktu itu, saya masih berseragam SMA pertengahan tahun 2007, saya sudah memiliki blog, di kota saya sendiri warnet masih menjadi barang baru, sayapun keseringan membuka blog lewat handphone genggam, pernah juga saya pamerkan halaman blog saya kepada kawan sebangku SMA. Mereka hanya mengangguk terkagum-kagum saja. Setelahnya Tak ada respon apa-apa.
Sekarang teknologi berbasis komunikasi, handphone, bukan lagi barang baru, sudah menjadi barang permintaan utama anak balita setelah boneka, tak hanya di kota-kota besar, di kampungpun jadi, istilah handphone bukan barang baru bagi anak yang masih bisa dibilang bau kencur itu.
Dan kemarin tanggal 19 desember, ketika selesai mengikuti ujian final di kampus, saya melihat kawan mengotak-atik handphone genggamnya, setelah saya dekati langsung saja dia berkata “dunia dalam genggaman” sembari mengeluarkan senyum manisnya.
Ternyata ia sedang mencari jawaban soal final lewat handphone genggamnya, hanya beberapa kata ia ketikkan di laman google.com, muncul sederet pengertian yang ia inginkan. Saya berdecak kagum bahwa ia tak menyiakan istilah The World in Your Hand.
Di sisi lain saya juga menyayangkan kalau istilah itu salah dipergunakan, Misal ia melakukan hal yang merugikan diri sendiri, melihat dunia wanita tanpa baju yang begitu banyak bertebaran di internet, atau terlalu melihat dunia nantinya ia akan lupa akan tugas akhirat. Atau hal-hal lain yang membuat ia ke arah yang tidak baik. Bukan tidak mungkin internet tak hanya bersifat positif, sifat negatif juga tak sedikit.
Namun, kalau digunakan pada kadar dan porsi yang tepat, internet jelas sangat menguntungkan pemakainya, bagi sebagian, internet sudah menjadi pustaka pribadi, sudah menjadi ladang ilmu, internet menyediakan beragam artikel yang sangat bermanfaat, yang bisa menambah ilmu pengetahuan.
Apalagi internet membuat kita tidak ketinggalan informasi, karena internet menyediakan berbagai situs berita, dari yang dalam maupun luar negeri, bagi yang sadar akan itu, sungguh internet menjadi bagian penting dalam hidupnya, “internet itu mencerdaskan” mungkin itu pendapat yang pantas bagi mereka yang benar memanfaatkan istilah “Dunia dalam genggaman”.*