Superhero Pun Belah Samping
“Jol rambut kamu hari ni kok berbeda dari biasa, udah belah ke samping, biasanya belah tengah, dah gaul ya!” Kata teman saya ketika melihat sisiran rambut saya yang agak berbeda dari sebelumnya.
“Ooo ni gaya khas presiden kita, Pak SBY!” Canda saya agar tak kekikukan. Saya pun heran, padahal rambut tak saya apa-apain. Saya yang lagi duduk di depan komputer saat itu, langsung saja mengetik huruf SBY di google.com. Sekedar mencari tahu apakah rambut Pak SBY benar belah samping atau tidak.
Rupanya benar kata Om Google, rambut Pak SBY masih seperti yang dulu, gak berubah, masih belah samping, siapa tahu Pak SBY berubah pikiran, mengubah gaya rambutnya macam rambut Ahmad Dhani vokalisnya The Rock, atau seperti gaya rambut Ronaldo di piala dunia 2001, tinggal sedikit berbentuk huruf D. Aneh, bisa disebut presiden gaul nantinya.
Teringat ketika kecil dulu, waktu masih duduk di bangku SD. Sebelum berangkat ke sekolah, ibu dengan setianya selalu menyisir rambut saya ke samping, katanya biar terkesan rapi dan tak acak-acakan, seperti rambut Pak Presiden sekarang, Wakil Presiden juga begitu. Kabinetnya juga kebanyakan bergaya rambut belah samping.
Tak hanya presiden, superhero pun juga ikut-ikutan, Seperti Peter Parker yang di kenal lewat film Spiderman, ia juga memiliki potongan rambut belah samping, entah sengaja atau tidak, atau memang sudah begitu tampilan sosok Peter Parker di skenario. Lainnya seperti pemeran utama film Superman juga memiliki gaya rambut yang sama. Dan masih banyak lagi.
Kalau di tilik masalah style rambut, saya melihat indonesia yang paling banyak memiliki style. Apalagi yang di sebut-sebut anak gaul, dari gaya biasa hingga yang luar biasa, dari warna dasarnya hitam di ubah menjadi warna merah, kuning, hijau, seperti warna pelangi.
Alasannya biar berwarna, karena hidup itu harus penuh dengan warna, alasan lain yang sering saya dengar “biasa anak gaul”. Menurut saya sah-sah saja itu urusan mereka, asalkan jangan uang orangtua yang jadi modal gaulnya, betapa kasian orang tua, mengukir rupiah di balik keringat dan panas sinar matahari. Sedangkan si anak menghabiskan hanya untuk pesta gaulnya, yang sama sekali tidak ada nilai positifnya.
“Ooo ni gaya khas presiden kita, Pak SBY!” Canda saya agar tak kekikukan. Saya pun heran, padahal rambut tak saya apa-apain. Saya yang lagi duduk di depan komputer saat itu, langsung saja mengetik huruf SBY di google.com. Sekedar mencari tahu apakah rambut Pak SBY benar belah samping atau tidak.
Rupanya benar kata Om Google, rambut Pak SBY masih seperti yang dulu, gak berubah, masih belah samping, siapa tahu Pak SBY berubah pikiran, mengubah gaya rambutnya macam rambut Ahmad Dhani vokalisnya The Rock, atau seperti gaya rambut Ronaldo di piala dunia 2001, tinggal sedikit berbentuk huruf D. Aneh, bisa disebut presiden gaul nantinya.
Teringat ketika kecil dulu, waktu masih duduk di bangku SD. Sebelum berangkat ke sekolah, ibu dengan setianya selalu menyisir rambut saya ke samping, katanya biar terkesan rapi dan tak acak-acakan, seperti rambut Pak Presiden sekarang, Wakil Presiden juga begitu. Kabinetnya juga kebanyakan bergaya rambut belah samping.
Tak hanya presiden, superhero pun juga ikut-ikutan, Seperti Peter Parker yang di kenal lewat film Spiderman, ia juga memiliki potongan rambut belah samping, entah sengaja atau tidak, atau memang sudah begitu tampilan sosok Peter Parker di skenario. Lainnya seperti pemeran utama film Superman juga memiliki gaya rambut yang sama. Dan masih banyak lagi.
Kalau di tilik masalah style rambut, saya melihat indonesia yang paling banyak memiliki style. Apalagi yang di sebut-sebut anak gaul, dari gaya biasa hingga yang luar biasa, dari warna dasarnya hitam di ubah menjadi warna merah, kuning, hijau, seperti warna pelangi.
Alasannya biar berwarna, karena hidup itu harus penuh dengan warna, alasan lain yang sering saya dengar “biasa anak gaul”. Menurut saya sah-sah saja itu urusan mereka, asalkan jangan uang orangtua yang jadi modal gaulnya, betapa kasian orang tua, mengukir rupiah di balik keringat dan panas sinar matahari. Sedangkan si anak menghabiskan hanya untuk pesta gaulnya, yang sama sekali tidak ada nilai positifnya.