Si Merah yang Terabaikan
Menunggu satu menit rasanya sulit sekali, inginnya menerobos dan nyalip meliuk-liuk disaat orang lain mengambil jatah untuk menyebrang di persimpangan jalan, tak jarang kecelakaanpun hampir terjadi hanya karena tidak sabar menunggu lampu merah berubah menjadi hijau.
Peristiwa itu sering sekali saya temukan di persimpangan Jalan BPKP, jalan menuju Ulee Kareng, persimpangan pertigaan yang harus saya lalui untuk pulang ke rumah di desa Lamteh.
Sayapun heran, ketika saya berhenti di lampu merah di persimpangan tersebut, saya kerap sekali menjadi tontonan pengendara yang nakal menerobos begitu saja tanpa mempedulikan lampu merah. Alhasil pengendara tersebut panik mencari celah di saat berpapasan dengan pengendara lain yang sedang mengambil giliran berjalan di saat lampu hijau menyala.
Kecelakaan tidak terjadi hanya saja hampir terjadi, bukan tidak mungkin hanya karena hal kecil saja bisa cacat seumur hidup. Tak jarang juga kita dengar kecelakaan kerap terjadi di persimpangan, hanya gara-gara tidak mentaati peraturan berlalu lintas di traffik light.
Kawan saya pernah bercerita tentang seorang pria yang patuh pada lampu merah, dia begitu disiplin dalam mentaati peraturan berlalu lintas, ketika ia berkendara dan menemui persimpangan di saat lampu merah menyala, ia dengan sabar menunggu sampai warna merah tersebut berganti dengan warna hijau.
Pada saat giliran ia melintas saat lampu hijau menyala, tangannya sengaja ia angkat sebelah kanan, atau memberi tanda dengan menyembunyikan klakcson satu kali, tak lain hanya sebagai penghormatan kepada Polisi lalu lintas yang sedang berjaga di persimpangan tersebut.
Di waktu malam pun begitu, ia akan setia menunggu lampu merah menyala menjadi lampu hijau, bahkan di tengah larut malam pada saat persimpangan jalan sedang sepi dari pengendara, ia akan tetap setia dan patuh apabila lampu merah sedang menyala.
Di akhir cerita teman saya berkata “ia adalah orang kaya raya yang memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi.”
Peristiwa itu sering sekali saya temukan di persimpangan Jalan BPKP, jalan menuju Ulee Kareng, persimpangan pertigaan yang harus saya lalui untuk pulang ke rumah di desa Lamteh.
Sayapun heran, ketika saya berhenti di lampu merah di persimpangan tersebut, saya kerap sekali menjadi tontonan pengendara yang nakal menerobos begitu saja tanpa mempedulikan lampu merah. Alhasil pengendara tersebut panik mencari celah di saat berpapasan dengan pengendara lain yang sedang mengambil giliran berjalan di saat lampu hijau menyala.
Kecelakaan tidak terjadi hanya saja hampir terjadi, bukan tidak mungkin hanya karena hal kecil saja bisa cacat seumur hidup. Tak jarang juga kita dengar kecelakaan kerap terjadi di persimpangan, hanya gara-gara tidak mentaati peraturan berlalu lintas di traffik light.
Kawan saya pernah bercerita tentang seorang pria yang patuh pada lampu merah, dia begitu disiplin dalam mentaati peraturan berlalu lintas, ketika ia berkendara dan menemui persimpangan di saat lampu merah menyala, ia dengan sabar menunggu sampai warna merah tersebut berganti dengan warna hijau.
Pada saat giliran ia melintas saat lampu hijau menyala, tangannya sengaja ia angkat sebelah kanan, atau memberi tanda dengan menyembunyikan klakcson satu kali, tak lain hanya sebagai penghormatan kepada Polisi lalu lintas yang sedang berjaga di persimpangan tersebut.
Di waktu malam pun begitu, ia akan setia menunggu lampu merah menyala menjadi lampu hijau, bahkan di tengah larut malam pada saat persimpangan jalan sedang sepi dari pengendara, ia akan tetap setia dan patuh apabila lampu merah sedang menyala.
Di akhir cerita teman saya berkata “ia adalah orang kaya raya yang memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi.”