Mengenal Nostr, Protokol Media Sosial Tahan Sensor dan Bebas Ekspresi

Burung Unta (Ostrich) berwarna ungu dipakai untuk simbol Nostr. Ilustrasi @yeg0rpetrov


Jika anda tidak peduli dengan kebebasan berkomunikasi di internet maka Nostr bukan untuk anda. Mainkan saja medsos yang sudah ada. Sebaliknya, jika anda peduli dengan sistem interaksi yang tahan sensor maka Nostr layak menjadi perhatian anda, sebab ia dibikin sebagai antitesis media sosial umumnya, mari mengenal Nostr.

Medsos yang anda gunakan, kebanyakan dimiliki oleh segelintir orang yang memanfaatkan anda beserta identitas untuk mencari untung dengan iklan. Mereka juga punya aturan sepihak dan kendali mutlak. Maka tak heran, pengguna meulanggéh agak kekirian tiba-tiba akunnya tak dapat diakses. Kena blokir.

Dengan adanya Nostr, kebebasan berekspresi di jaringan internet jadi nyata. Anda bebas melakukan apa saja, mau membongkar kasus, menghina (tidak disarankan), dan mengkritik, baik ringan maupun pedas level jahannam sekalipun, tidak ada pihak yang dapat mencekal anda. Hebatnya lagi, data anda aman dari eksploitasi, karena membuat akun Nostr tidak perlu email dan nomor gawai, tak ada guna.

Sebelum adanya Nostr, tidak ada media global semacam itu. Jack Dorsey sekalipun muak dengan aturan klasik media sosial yang didirikannya. Karena tak lagi sesuai dengan visinya, maka ia cabut dari Twitter. Jack pengusung Freedom of Speech, tatkala melihat potensi Nostr sesuai dengan ideologinya, ia tak ragu menyumbang 14 BTC untuk Fiatjaf—seorang pemrograman anonim—yang awal mula mengembangkan Nostr.

https://twitter.com/jack/status/1603535971114487816

Fiatjaf tidak tamak, ia berbagi duit dengan William Casarin, yang juga salah satu pengembang Nostr asal Kanada. William khusus merancang Damus, aplikasi jejaring sosial berbasis Nostr yang berjalan diperangkat iOS. Sebelum mejeng resmi di App Store pada 1 Februari 2023, Damus sempat ditolak empat kali oleh Apple karena tak sesuai dengan aturan mereka.

Di China, negara adidaya si paling suka ngatur. Damus sempat menjadi aplikasi kedua terbanyak diunduh. Celakanya dua hari kemudian Damus hilang dari App Store, sebab tak lulus sensor CAC, institusi pusat pengawasan dan kontrol pemerintah China. Tak perlu heran, sebelumnya mereka juga mengharamkan penggunaan Bitcoin. Negara ‘made in’ itu emang alergi dengan unsur kebebasan.

Selain Damus, ada aplikasi lain yang sejenis dibuat dengan protokol Nostr. Jika Damus untuk iOS, maka untuk pengguna Android nama aplikasinya, Amethyst. Jika anda pelit kuota, anda dapat menjajal aplikasi yang mirip Twitter itu, lewat peramban Chrome atau Firefox dan lain semacamnya dengan alamat snort.social atau iris.to.

Perlu diingat, Nostr adalah protokol terbuka yang mengadopsi teknologi kriptografi, sesuai dengan minat komunitas Cypherpunk dan Jack Dorsey. Mereka tahu media sosial umumnya banyak masalah dengan privasi, keamanan, penyensoran, kendali penuh, banyak sampah dan juga bot. Jack melihat Nostr sebagai solusi yang bagus untuk merebut kembali kebebasan berinternet.

Jika anda penasaran, barangkali perlu saya bikin tutorial penggunaan Nostr di tulisan terpisah. Tapi percuma saja, selain merepotkan saya, anda juga orang yang persetan dengan privasi dan kebebasan. Tipikal dikit-dikit pamer seperti anda, sudah klop main Facebook atau Instagram saja. Sesekali buka TikTok dan scrolling pinggul bergoyang. Sampah itu Nostr, tak apa identitas dicuri. Yang penting anda terhibur, pemilik perusahaan tajir melintir.

Popular posts from this blog

Ikan Sebelah, Makanan Sisa Nabi Musa