Bibir Itu Bernama Meumong

KETIKA beberapa kali menghabiskan sore di Pantai Lampuuk Babah Dua, mata saya selalu tertuju di balik bukit batu sebelah kanan. Disana sebuah bibir pantai membuat saya penasaran. Minggu 6 April 2014, saya baru tahu bibir itu bernama Meumong, pantai berair jernih yang berhadapan langsung dengan Pantai Lampuuk. Saya bermalam disana saat pertama kali menapaki pantai indah itu.

Pantai Meumong berlokasi di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, bukan tempat wisata sejuta umat. Berwisata kesana tak semudah menuju Lampuuk Babah Dua, meski punya jalan yang sama. Pintu masuk Meumong jalan setapak yang hanya bisa dilewati sepeda motor, sebelah kanan sekitar 20 meter sebelum tempat pembelian tiket masuk Babah Dua. (Lihat Infografis)

Klik untuk memperbesar gambar.
Meumong mudah dijangkau, saya harus berjalan kaki sekira 17 menit melewati jalan setapak berdinding pepohonan, sebagian kebun warga setempat. Sesampai di Meumong kita bakal lupa dengan lelah dan bulir keringat setelah melihat apa yang disuguhkan Meumong. Penasaran terbayarkan, saya harus mengakui bibir Meumong 100 kali lebih seksi dan bening di banding Lampuuk dan sekitarnya.

Bermalam di Meumong tidak di bolehkan oleh warga setempat, saya luput menanyakan larangan tersebut secara pasti, yang jelas setiap larangan mengandung sebab akibatnya. Namun karena keindahan Meumong, Saya, Makmur, Helmi, dan Fahrijal melanggar larangan tersebut. Kami menggelar tenda bermalam di bibir Meumong, dinner dengan mie instan disamping api anggun, lalu tidur beratapkan langit dengan ribuan bintang-bintang, sesekali kami menghitung mereka jatuh.

Mancing di Meumong pilihan tepat.

Air bening menjadi salah satu daya tarik Meumong.

Meumong dari atas bukit.

Menghangatkan diri di perapian.

Popular posts from this blog

Ikan Sebelah, Makanan Sisa Nabi Musa

Keren! Cewek Aceh Nyanyi Hip Hop