Sehari PMI Butuh 100 Kantong Darah

Foto: Intikom Community
Idealnya, PMI butuh 100 kantung darah dalam sehari, agar stok darah mencukupi. Mendonor tidak hanya menyelamatkan nyawa seseorang, tapi juga menyehatkan si pendonor.

***

Matahari merengsek tepat di atas kepala, terik. Hawa panas membuat saya mengkipas diri dengan kertas seadanya, melangkah menuju meja donor darah. Saya memberanikan mendaftar, walau postur kurus kering. Sebab jangankan mendonor, saya sendiri sepertinya butuh darah.

Sebelum mendonor, saya masuk meja pemeriksaan. Petugas mengisi formulir data pribadi. Lalu dokter memeriksa tensi darah, “Semalam anda bergadang ya?”. Pertanyaan dokter tidak meleset. “Itu dia masalahnya pak, saya semalam kekurangan tidur.”

Dokter lantas membalut lengan saya dengan kain medis, lalu memencet benda bulat, lengan saya seperti masuk angin, macam ban sepeda motor, saya tidak tahu namanya. “Tensi darah Anda 90, Anda kurang tidur, jadi tidak bisa mendonor darah sekarang.” Kesimpulan dokter memupus kesempatan saya mendonor siang itu.

Saya tak lekas meninggalkan acara donor darah yang digelar Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) UIN Ar Raniry 2013 tersebut, di Kantor Camat Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Minggu, 15 Desember 2013.

Merasa pentingnya mendonor darah, saya mencari informasi dengan mengobrol dengan salah satu personil Korps Suka Rela (KSR) PMI Unsyiah Fauzan Irwani.

“Kami di PMI kekurangan stok darah, itulah sebabnya kami berkeliling memakai mobil bus, menerima undangan yang membutuhkan bantuan kami bagi yang ingin mendonor darah” Ujar Fauzan

Ia mengatakan, idealnya PMI harus mendapat minimal 100 kantung darah dalam sehari. “Kalau itu tercapai, kita tidak akan kekurangan stok darah lagi, tapi di lapangan kita tidak mendapat sebanyak itu.” Ujar lulusan Unsyiah tersebut.

Darah yang terkumpul nantinya tidak langsung didonorkan kepada orang yang membutuhkan, tapi terlebih dahulu di masukkan dalam labotarium untuk pemeriksaan. Jika hasil laboratorium darah pendonor reaktif dan meragukan, maka PMI tidak akan menyalurkan darah tersebut.

“Bila ada darah terindikasi mengandung penyakit misal Hepatitis, Malaria, HIV atau Sifilis, bila disalurkan akan terjangkiti orang lain, kita tidak ingin hal itu terjadi,” Kata pria yang sudah lima tahun mengabdi di KSR PMI Unsyiah.

Dari sekian banyak darah yang telah dikumpulkan bisa jadi tidak bisa disalurkan semuanya. Itulah mengapa data pribadi diperlukan, bila ada darah pendonor terindikasi tidak sehat, nantinya akan diinformasi kembali untuk pemilik.

Lebih lanjut, Fauzan mengatakan, salah satu keengganan orang mendonor darah disebabkan karena takut jarum suntik, padahal mereka cuma membayangkannya saja tidak pernah mencoba.

“Jika sudah mencoba sekali saya yakin donor darah tidak akan terlalu sakit, malah sangat bermanfaat untuk diri sendiri dan yang terlebih penting bisa menyelamatkan nyawa seseorang” Ujar Fauzan.

Kestabilan darah dalam tubuh butuh waktu 100 hari atau tiga bulan, selebihnya perputaran darah dalam tubuh akan menumpuk dan berjalan tidak lancar, itulah sebabnya timbul berbagai macam penyakit.

“Seharusnya, orang harus sering mendonor darah, saat mengonsumsi makanan, darah baru akan muncul, menggantikan darah yang sudah didonor, maka sirkulasi darah dalam tubuh akan lancar tidak tersumbat” Kata pria asal Sigli tersebut.

Fauzan berujar pernah bertemu dengan seorang kakek yang sudah mendonor darah hingga 100 kali, lantas ia bertanya pada kakek tersebut pernah mengidap penyakit. Mengejutkan, kakek itu mengatakan masih sehat dan tidak mendapati penyakit.

“Saya tidak tahu juga kebenarannya, kata kakek mungkin karena pengaruh donor, barangkali karena itu sampai sekarang dia sehat-sehat saja.” Kata Fauzan.

Bagi pengguna JKA yang membutuhkan darah, PMI akan memberi digratis. Jika tidak punya kartu JKA, untuk mendapat darah di PMI harus membayar Rp250.000 per kantung.

“Dengan uang itulah kami beroperasi, menyediakan alat-alat yang kami butuhkan, membayar gaji karyawan, dan lain-lain. Kami tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah, tanpa dana itu, bisa jadi PMI tidak bisa beroperasi lagi.” Lanjut Fauzan.

Hari itu, PMI berhasil mengumpulkan 11 kantung darah, kebanyakan pendonor dari kalangan mahasiswa dan beberapa masyarakat setempat.

Saya membayangkan, jika seandainya ratusan dari jutaan masyarakat mau mendonor darah setiap harinya, tentu kita tidak lagi gusar saat pesan permintaan donor darah tak jarang masuk ke inbox handphone, email, bahkan timeline facebook dan twitter.

Mari mendonor darah agar persoalan kesehatan masyarakat Aceh bisa lebih baik. Setetes darah, sangat berarti untuk menyelematkan nyawa manusia.[]

Alamat PMI Kota Banda Aceh
Jl. Stadion H. Dimoerthala No.2
0651-23191 - Fax.0652-22930
twitter.com/palangmerah

Popular posts from this blog

Ikan Sebelah, Makanan Sisa Nabi Musa

Keren! Cewek Aceh Nyanyi Hip Hop