Wajah Sederhana dan Pulanglah

Iwan Fals/Kapanlagi.com
Pemusik Indonesia nomor satu versi saya adalah Iwan Fals, lagu-lagunya penuh inspirasi, lewat lirik ia bersosial, kritis bahkan memberontak, maka pantaslah majalah Time menasbihkan Iwan Fals sebagai pahlawan Indonesia. Saat konser di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh pada 15 Juni 2013 lalu, saya tak melewatkan begitu saja, meski sebentar saya sangat menikmati suara khas lelaki yang lahir pada 3 September 1961.

Pulanglah, salah satu dari sekian judul lagu Iwan Fals yang paling saya favoritkan, lirik "Kecerdasan dan kesederhaan jadi impian," sebabnya. Lirik ini selaras dengan apa yang saya harapkan, mulai dari bagaimana menikmati kehidupan, bahkan, meski tak lama saya juga pernah pacaran dengan sosok wanita cerdas dan sederhana. Saya kira Iwan Fals juga seorang sederhana dan cerdas.

Sudah lama saya menyukai lagu Pulanglah, namun baru hari ini saya mengetahui judul lagu tersebut sengaja dan khusus di ciptakan Iwan Fals untuk Munir, seorang aktivis dan pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) yang meninggal dibunuh di pesawat Garuda saat penerbangan Indonesia - Belanda pada 7 September 2004 lalu. Sampai sekarang belum terungkap siapa pembunuh aktivis pendiri Kontras dan Imparsial tersebut.

"Tepat, sembilan tahun lalu, putra terbaik meninggalkan kita, ini lagu saya persembahkan untuk Munir," ujar Iwan Fals pada Banjarmasin Post, Sabtu, 7 September 2013.

Ada sedikit hubungan lirik tersebut dengan blog ini. Ya, sederhana adalah kata tepat untuk menilai wajah blog tempat saya mengasah menulis ini, berwarna putih dan tak terlalu lebar ini sangat cocok dengan apa yang saya cari, putih dan nyaman, bertolak belakang dengan wajah saya, hehe. Walau sederhana semoga kedepan saya bisa lebih cerdas dalam menelurkan postingan, seperti judul cerdas dan sederhana. Semoga!

Mari mengenang munir lewat persembahan Iwan Fals dibawah ini.



Lirik Pulanglah - Iwan Fals

Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan karena kemarau

Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah persawahan

Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan

Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian

Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar

Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang

Dan doa doa
Suci sejati
Suci sejati

Popular posts from this blog

Ikan Sebelah, Makanan Sisa Nabi Musa